Rabu, 18 Juni 2014

DIFRAKSI PADA CELAH GANDA DAN CELAH BANYAK

DIFRAKSI PADA CELAH GANDA DAN CELAH BANYAK

Kharisma Noor Afifah Supoyo, Ainun Nisa Makmur, Hameliana, Warren Crishtopher
Laboratorium Fisika Modern Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Makassar

Abstrak. Telah dilakukan praktikum difraksi pada celah banyak dan celah ganda, dalam praktikum difraksi pada celah ganda dan celah banyak. Tujuan dari percobaan ini adalah agar dapat memahami pengaruh jarak antar celah, memahami pengaruh lebar celah, dan pengaruh banyak celah pada pla difraksi dan agar dapat menentukan panjang gelombang laser. Metotodologi yang digunakan kali ini ada eksperimen secara langsung menggunakan diafragma dengan 3,4,5 celah ganda, laser He-Ne, dudukan dengan klip pegas, lensa dalam bingka f = +5 & f = +50, presisi bangku optic, pengendara 4 optik, lay . Dengan merangkai perangkat perercobaan seperti power supply, basicmater dan 2 resistor, kemudian kita mengukur arus yang melewati resistor untuk rangkaian seri dan mengukur arus yang menuju titik cabang yang menuju resistor selanjutnya dengan menggunakan tegangan sumber yang berbeda ukur arus yang r tembus dan  pelana dasar.  Pada kegiatan pertama mengukur jarak antar celah dengan memasukkan diafragma 4 celah, dan setelah itu ubah jarak dan gamar pembentukan pola difraksi pada masing-masing jarak. Pada kegiatan kedua yaitu mengukur ketergantungan difraksi pada celah lebar dengan menggunakan difraksidengan 3 celah ganda dan melakukan pengukuran pada setiap jarak dan gambar pembentukan pola difraksi padalayar. pada kegiatan ketiga memasukkan diafragma dengan 5 celah lakukan pengukuran pada setiap jarak. Pada kegiatan yang akan dilakukan akan terlihat bahwa hanya jarak celah yang berpengaruh pada pembentukan pola difraksi sedangkan lebar celah dan banyak celah tidak berpengaruh.

KATA KUNCI: Difraksi, jarak, diafragma.

PENDAHULUAN
Pada praktikum difraksi pada celah ganda dan celah banyak memiliki tujuan :
1.      Agar dapat memahami pengaruh jarak antar celah pada pembentukan pola difraksi pada celah ganda
2.      Agar dapat memahami pengaruh lebar celah pada pembentukan pola difraksi pada celah ganda
3.      Agar dapat memahami pengaruh banyak celah pada pembentukan pola difraksi
4.      Menentukan panjang gelombang sinar laser
agar dapat memahami pengaruh jarak antar celah pada pembentukan pola difraksi pada celah ganda perubahan jarak antar celah ganda tersebut tidak terpengaruh terhadap pola difraksi. Pengaruh perubahan lebar celah terhadap pola difraksi celah tunggal yaitu semakin besar lebar celah maka pola difraksi yang muncul pada layar simpangannya semakin kecil dan terlihat kurang jelas. Pola difraksi yang dihasilkan pada celah banyak sama halnya dengan menggunakan celah ganda. Dan intensitas yang dihasilkan tidak teratur baik pada simpangan Y maksimum maupun simpangan Y minimum, hal ini dapat terjadi mungkin disebabkan karena adanya interferensi.
 Eksperiman difraksi Fraunhofer merupakan eksperiman yang menggunakansumber laser HeNe sebagai sumber cahaya masukan yang kemudian ditentukan poladifraksi dari keluaran gelombang cahaya yang melewati celah. Dari sumber laser tersebut dihasilkan gelombang cahaya dan kemudian mengalami difraksi. Difraksi tak lain ialah interferensi gelombang cahaya yang berasal dari bagian-bagian suatu medan gelombang. Medan gelombang itu boleh jadi suatu celah dari penjelasan tersebut dadapatkan bahwa difraksi merupakan bagian interferensi yang spesifik hanya pada satu gelombang masukan
Laser He – Ne merupakan salah satu tipe laser dimana medium aktif dari laser ini adalah gas helium neon. Laser He-Ne sering digunakan dalam bidang optik dikarenakan compact, portable dan mudah digunakan sebagai sumber cahaya. Dalam praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jarak pusat terang dan pusat gelap dari titik pusat
TEORI
Difraksi ialah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip Huygens.. pola difraksi gelombang cahaya dapat diamati dengan eksperimen menggunakan difraksi celah tunggal dan kisi difraksi, Setiap titik pada celah tunggal dapat dianggap sebagai sumber gelombang sekunder. Selisih antara kedua berkas yang terpisah sejauh d adalah d sin θ dan pada Kisi difraksi terdiri atas banyak celah dengan lebar yang sama. Lebar tiap celah pada kisi difraksi disebut konstanta kisi dan dilambangkan dengan d.
   Gambar 1. Difraksi celah tunggal
Secara umum dapat ditentukan pola difraksi pada celah tunggal yaitu
1.       Pola difraksi minimum (gelap)
                                                     (1)
2.      Pola difraksi maksimum (terang)
                                        (2)
Pola difraksi yang dihasilkan bersyarat sama dengan pola difraksi pada celah ganda (interferensi Young)
Gambar 2. Difraksi pada celah ganda
1.      Pola difraksi maksimum
                                                                (3)
2.      Pola difraksi minimum
                                                                                           (4)

Dalam optika dikenal difraksi Fresnel dan difraksi Fraunhofer. Difraksi Fresnel terjadi jika gelombang cahaya melalui celah dan terdifraksi pada daerah yang relatif dekat, menyebabkan setiap pola difraksi yang teramati berbeda-beda bentuk dan ukurannnya, relatif terhadap jarak. Difraksi Fresnel juga disebut difraksi medan dekat.Difraksi Fraunhofer terjadi jika gelombang medan melalui celah atau kisi, menyebabkan perubahan hanya pada ukuran pola yang teramati pada daerah yang jauh. Gelombang-gelombang cahaya yang keluar dari celah atau kisi pada difraksi Fraunhofer hampir sejajar. Difraksi fraunhofer juga disebut difraksi medan jauh.
            Laser adalah sebuah berkas cahaya yang bersifat koheren dan monokromatik yang diperoleh dari adanya emisi radiasi yang terstimulasi. Laser Helium-Neon adalah salah satu contoh laser empat tingkat. Suatu campuran gas Helium dan Neon diisikan ke dalam suatu tabung sempit. Pengaliran arus elektrik tertentu dalam campuran gas ini akan “ memompa “ Helium dari keadaan dasarnya ke keadaan eksitasi pada enenrgi sekitar 20.6Ev. Laser bukanlah alat yang efisien. Laser Helium-Neon yang digunakan bagi percobaan laboratorium atau peragaan, memiliki keluaran cahaya sekitar beberapa miliwatt. Sifat koheren ,kesearahan berkas laser  dan rapat energinya yang membuat laser sebagai alat yang bermanfaat.(Kenneth Krane:1982,337 )
METODOLOGI EKSPERIMEN
Variabel Manipulasi : jarak antar celah (d), lebar celah (b), banyak celah (N).
variabel Kontrol : jarak rata-rata maksimum berdekatan (y).
Alat dan bahan :
1.      Diafragma dengan 3 celah ganda 469 84.
2.      Diafragma dengan 4 celah ganda 469 85.
3.      Diafragma dengan 5 celah ganda 469 86.
4.      Laser He-Ne, terpolarisasi linier 471 830
5.      Dudukan dengan klip pegas 460 22
6.      Lensa dalam bingaki, f = +5 mm 460 01
7.      Lensa dalam bingkai, f = +50 mm 460 02
8.      1 presisi bangku optic, 1 m 460 32
9.      Pengendara 4 optik, H = 60 mm / B = 36 mm 460 370
10.  1 layar tembus 441 53
11.  1 pelana dasar 300 11
Prosedur kerja:                               
Meletakkan celah di depan sumber laser He-Ne, setelah itu mengatur posisi Lensa dalam bingkai, f = +50 mm 460 02 agar sinar laser tepat terfokus di layar.
Kegiatan 1.
Ketergantungan difraksi pada celah ganda pada jarak antar celah d.
Memasukkan diafragma dengan 4 celah (469 85) tepat pada jalur yang dilalui sinar laser, dan mengamati pola difraksi ganda celah dengan jarak antar celah d = 1.00 mm, 0.75 mm, 0.50 mm, dan 0.25 mm satu demi satu. Setelah itu, melakukan pengukuran pada setiap jarak d untuk mengetahui pengaruh jarak antara celah terhadap pola interferensi. Kemudian, menggambar pembentukan pola difraksi pada layar dengan menandaipola yang terbentuk. Kemudian, mencatat jarak pisah pusat terang keterangan orde 1, 2 dan 3.
Kegiatan 2.
Ketergantungan difraksi pada celah ganda pada celah lebar b:
Memasukkan diafragma dengan 3 celah (469 84) tepat pada jalur yang dilalui sinar laser, dan mengamati pola difraksi celah  ganda untuk berbagai lebar b = 0.20 mm, 0.15 mm, dan 0.10 mm satu demi satu. Setelah itu, melakukan pengukuran pada setiap jarak b untuk mengetahui pengaruh lebar celah b terhadap pola interferensi. Kemudian, menggambar pembentukan pola difraksi pada layar dengan menandaipola yang terbentuk. Kemudian, mencatat jarak pisah pusat terang keterangan orde 1, 2 dan 3.
Kegiatan 3.
Ketergantungan difraksi pada banyak celah N.
Memasukkan diafragma dengan 5 celah (469 86) tepat pada jalur yang dilalui sinar laser, dan mengamati pola difraksi dari 2, 3, 4, 5, dan 40 celah satu demi satu. Setelah itu, melakukan pengukuran pada setiap jarak nomor celah yang ada untuk mengetahui pengaruh banyak celah terhadap pola interferensi. Kemudian, menggambar pembentukan pola difraksi pada layar dengan menandaipola yang terbentuk. Kemudian, mencatat jarak pisah pusat terang keterangan orde 1, 2 dan 3.
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISA DATA
A.     Hasil Pengamatan
Jarak celah ke layar: |1740 ± 0,05| m
Kegiatan 1. Ketergantungan difraksi pada celah ganda pada jarak antar celah d
No.
Jarak antara celah d (mm)
Jarak rata-rata pola difraksi maksimum berdekatan (mm)
1.
2.
3.
4.

Kegiatan 2. Ketergantungan difraksi pada celah ganda pada celah lebar b
No.
Lebar celah b (mm)
Jarak rata-rata pola difraksi maksimum berdekatan (mm)
1.
2.
3.

Kegiatan 3. Ketergantungan difraksi pada banyak celah (N)
No.
Banyak celah N (mm)
Jarak rata-rata pola difraksi maksimum berdekatan (mm)
1.
2.
3.
4.
5.

B.     Analisis data
1.       Grafik jarak antar celah d terhadap jarak rata-rata pola difraksi berdekatan.
Pembahasan : Pada grafik diatas dapat terlihat bahwa ketergantungan difraksi pada jarakantar celah yaitu semakin besar jarak pada pola difraksi semakin kecil yang antar celah yang terbentuk hal ini bersesuaian dengan teori yang ada.

2.       Grafik lebar celah b terhadap jarak rata-rata pola difraksi berdekatan.
Pembahasan : Pada grafik diatas menunjukkan bahwa semakin besar jarak rata-rata pola  difraksi maka semakin kecil lebar celah yang terjadi dilayar, hal tersebut sesuai dengan teori yang ada
3.       Grafik banyak celah N terhadap jarak rata-rata pola difraksi berdekatan .
Pembahasan: Pada grafik diatas menunjukkan bahwa banyak celah pada pembentukan pola difraksi adalah tidak berpengaruh terhadap jarak rata-rata pola difraksi. Karena apabila semakin banyak celah maka jarak yang terbentukpun tidak menentu.
4.       Perhitungan panjang gelombang rata-rata sinar laser yang digunakan untuk setiap kegiatan.
Kegiatan 1
λ =
λ =
   =
   = 4,3  mm
d
λ
4,3  mm
4,5  mm
4,3  mm

Kegiatan 2
 = 632,8 nm = 0,0006328 mm
d =
d =
   =
   = 0.169 mm
   = 1,69  mm
b
    1,64  mm
   1,57  mm

Kegiatan 3
d =
d =
   =
   = 0.29 mm
   = 2,9  mm
N
    2,3  mm
    2,4  mm
       3,1  mm
       2,6  mm

            Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh jarak celah ke layar yaitu | 174 ± 0,1| pada kegiatan pertama yaitu menghitung ketergantungan difraksi pada celah ganda pada jarak antar celah pada jarak 1,00 diperoleh jarak rata-rata | 0,75 ± 0,5|, pada jarak 0,75 diperoleh jarak rata-rata | 1,00 ± 0,5|, pada jarak 0,50 diperoleh jarak rata-rata | 1,6 ± 0,5| dan pada jarak 1,00 diperoleh jarak rata-rata | 3,0 ± 0,5| hal ini membuktikan bahwa semakin besar jarak antar celah yang ada maka semakin kecil jarak rata-rata pola difraksi maksimum yang berdekatan. Pada hasil analisis yang didapatkan pada jarak antar celah seharusnya memiliki nilai yang sama tetapi pada jarak 0,50mm didapatkan d= 4,5 x 10-3 hal ini disebabkan karena kurang ketelitian dalam melihat jarak terang dan gelap yang terdapat dilayar. Selanjutnya untuk ketergantungan difraksi pada lebar celah 0,20 diperoleh jarak rata-rata | 1,69 ± 0,5|, pada lebar celah 0,15 diperoleh jarak rata-rata | 1,67 ± 0,5|, pada lebar celah 0,10 diperoleh jarak rata-rata  | 1,57 ± 0,5| hal ini sebenarnya jarak rata-rata yang diperoleh pada setiap lebar celah sebenarnya tidak berpengaruh begitu pula pada pengaruh banyak celah juga tidak berpengaruh pada pola difraksi.

SIMPULAN
     Pada praktikum difraksi pengaruh jarak antar celah pada pembentukan pola difraksi pada celah ganda perubahan jarak antar celah ganda tersebut tidak terpengaruh terhadap pola difraksi. Pengaruh perubahan lebar celah terhadap pola difraksi celah tunggal yaitu semakin besar lebar celah maka pola difraksi yang muncul pada layar simpangannya semakin kecil dan terlihat kurang jelas. Pola difraksi yang dihasilkan pada celah banyak sama halnya dengan menggunakan celah ganda. Sinar laser yang digunakan adalah sinar He-Ne yang memiliki panjang gelombang 632,8 nm.

REFERENSI

·      Halliday, David dan Resnick, Robert. 1999. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
·      Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar